Wednesday, May 26, 2004

Bandar Sayur? Kenapa Enggak?

From: "listmanager_2"
Date: Mon Dec 8, 2003 1:14 pm
Subject: Bandar Sayur? Kenapa Enggak?


Kira2 2 tahun y/l saya dan adik saya jadi orang tani. Tani nya sabtu dan minggu aja. Kita babat alas(merambah hutan... hehe), dan tanam padi, palawija, dan sayuran di daerah karawang.

Tani bukan hal yg aneh buat saya, soalnya sudah sejak kecil nemenin bapak tanam macam2. Mulai dr singkong, kebun pepaya, labu air, pisang dll. Labu air aja kalau panen sampe kerepotan. Tapi bukan itu yg jadi point nya. Tani itu kesabaran dan kerja keras.

Setiap sabtu dan minggu pagi2 buta kita berangkat dr rumah dgn baju gembel dan sepatu bot. Memanggul ransel yg isinya air minum di botol aqua dan kalo ada yah sedikit makanan. Gak peduli hujan lebat atau panas kita jalan terus. Terserah org mo bilang apa, yg penting kita
niat mau cari hidup.

Naik bus dr UKI. Sampai di lokasi, mesti naik turun 7 bukit. Panas bukan main. Bulan puasa pula! Tapi itulah hidup. Cari makanan halal yg kalo di telan nggak seret di tenggorokan.

Kita tanam cabe, kacang panjang, terong ungu, padi kalau musim hujan, singkong ala kadarnya, jagung hibrida, dan pisang. Sebagian berhasil, sebagian bolong. Jagung hibrida subur banget, tingginya lebih dr orang, batang juga bagus besar2. Sudah mau panen dateng burung betet. Betet pergi monyet dateng.... Ada2 aja ujian...

Ada juga yg berhasil cukup bagus, pisang buah 10.000 batang akhirnya mulai panen juga. seminggu minimal 4 kuintal bisa dipanen. Pisangnya pisang bermutu semua. Pisang Ambon, Raja, Nangka, Raja Sereh, Pisang Kapas, Pisang Uli, Pisang tanduk. Bisa dibilang taneman kita yg paling bagus di seluruh kawasan.

Sayang saya nggak punya modal transportasi. Semuanya infantri :-P makanya harga jadi murah. Meskipun ada kemudahannya, toh banyak tengkulak/pengepul yg jemput bola ke gubuk kita di tengah ladang.

Satu hal yang menarik, ternyata bisnis pengepul ini sangat simpel dan menguntungkan. Anda hanya butuh modal katakanlah 1-2 juta perak dan sebuah mobil bak terbuka. Tambah komitmen jemput barang 1-2 kali sehari dan jual di pasar2 di jakarta. Atau lebih bagus lagi kalau anda punya kios buah atau sayuran sendiri, atau punya mitra rumah makan/catering.

Setandan pisang buah di petani bisa anda dapatkan dgn harga per kilo 2000 rupiah. Kacang panjang antara 800 rupiah sampai 2000 per kilo tergantung kualitas, jenis dan musimnya.

Sedang di jakarta kacang panjang bisa mencapai 4000 rupiah per kg. Kacang panjang tidak pernah tidak laku. Tengok aja warteg2, pasti ada sayur kacang panjang. Belum lagi daun singkong, singkong, daun pisang, dan komoditas lain seperti ayam, dedak dll.

Repot mesti jemput bola ber km ke dalam kawasan pertanian? Bisa ya bisa nggak. Ada beberapa cara: 1. Beli aja lahan kecil. Buka warung/pondok penampung. Biasanya
petani sering barter atau jual hasil tani ke situ. 2. Langsung aja bawa pick up ke pangkalan. Jangan lupa bawa timbangan. Timbang langsung bayar. 3. Main2 aja ke lokasi sekitar. Cari kenalan atau ketua kelompok tani. Mereka bisa jadi mitra pengepul. Mereka yg mengumpulkan dan mengantar semua dagangan ke pangkalan.

Kalo anda pengusaha sejati, sebenernya ini uang di depan mata. Sehari jemput barang pagi dan sore. Bisa dihitung keuntungannya yg dua sampai 3 kali lipat. Mekipun begitu, siap2 menghadapi tantangan. Karena orang kampung gak sebodoh yg kita kira :-P

Kalau berani menyambut, saya tunjukin tempatnya deh... ;-)

No comments: