Date: Thu Dec 11, 2003 10:42 am
Subject: Di bawah Teduhnya Pohon Rindang
Punya pohon rindang di halaman rumah di kota yang panasnya kayak Jakarta ini ibaratnya ketemu oase di padang pasir. Nikmatnya bukan main. Bisa duduk leyeh2 dibawah pohon menikmati angin semilir. Boleh di tikar atau di kursi lonjor. Sambil minum es teh manis menemani gorengan yang kita beli di pedagang keliling.
Beranjak tahun, anak2 butuh ruang luas. Garasi mobil juga kita perlukan. Maka dengan berat hati terpaksa kita tebang deh itu pohon. Kalo pohonnya ukuran biasa gak jadi masalah. Bermodal golok, bisa kita tebang sendiri. Kalo pohonnya besar, posisinya juga di atas tembok rumah. Tambahan lagi kebel listrik dan telepon berseliweran... Ini nggak bisa sembarangan, ini Abang Jainun yang punya kebisaan!
Si abang ini, memang mengagumkan. Pohon apapun bisa dia panjat. Kadang pakai tali pengaman, kadang tangan dan kaki telanjang. Pernah kami minta bantuan untuk menebang pohon kelapa hijau(kelapa dalam) yang tingginya 20 meter di belakang rumah.
Dengan penuh perhitungan, dia bisa tebang pohon itu dengan aman tanpa merusak pohon2 disekelilingnya. padahal pagar jaraknya sangat dekat juga dengan pagar dan rumah tetangga. Di lain waktu dia bantu kita memangkas pohon2 mangga dan petai besar yang penuh semut rang-rang!
Perawakan beliau memang kecil, sehingga bisa menjangkau pucuk2 pohon yang tinggi dan jauh. Tenaganya juga kuat. Kalau ordernya pohon tua yang sangat besar, dia akan berdoa meminta izin kepada alam dan penunggu pohon. Mencari hari yang baik kalau diperlukan. Dan pada
saatnya dengan dibantu beberapa rekannya mulai menetak batang pohon yang keras dengan kapak beliung.
Dulu kemana2 abang jainun dan kawan2 selalu memanggul bilah gergaji yang besar dan panjang lengkap dengan busur bambunya. Kini, dia dibantu oleh "chainsaw" gergaji mesin untuk memotong.
Pendapatannya sendiri kadang se-relanya berdasarkan pengertian si pemilik rumah. Kecuali untuk pelanggan2 usaha dan rumah2 mewah. Namun ia juga mendapat keuntungan tambahan berupa kayu2 yang bagus, buah2an dan oleh2 dari pelanggan.
Kayu2 yang bagus dijadikan bahan bangunan. Kayu2 yang jelek bisa dijadikan bahan bakar di dapur atau dijual kepada perusahaan catering di kampung kami. Ketika kami punya pohon pinang yg ingin ditebang, ia juga bisa meminta utk menebang di bulan agustus. Sehingga bisa menjual batangnya utk panjat pinang. Tabiatnya yang ramah dan jujur membuat kami senang.
Umur semakin tua. Tenaga, penglihatan dan pendengaran sudah barang tentu makin lemah. Sudah saatnya ilmu diturunkan kepada anak2. Sebagai orang tempo dulu, si abang punya anak banyak. Anak tertua tangannya lebih dingin memelihara ikan hias. Tapi Tuhan Maha Adil.
Meski masih kecil, si bungsu selalu setia menemaninya memanggul tambang dan peralatan dari rumah pelanggan satu ke yang lainnya.
No comments:
Post a Comment